Tips Terbebas Dari Lingkungan Yang Tidak Baik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bebas / be bas / memiliki makna lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa).
Seperti halnya pada
tema #KamisMenulis hari ini, yaitu
bebas. Bebas mengeksplor kemampuan kita, bebas bercerita, bebas mengemukakan
pendapat, namun semua tetap tak terlepas dari semua aturan (tidak mengandung
unsur SARA, ujaran kebencian, hoaks, dan pornografi).
Saya pernah mengikuti
kajian subuh di Masjid An-Nur yang terletak di perumahan saya, yang mana kajian
itu membahas makna bebas menurut perspektif Islam.
Bagi seorang muslim,
kebebasan itu mengandung tiga makna, yaitu:
1.
Kebebasan
identik dengan fitrah manusia.
Fitrah yang
dimaksud adalah sebelum manusia diubah, dicemari, dan dirusak baik sadar maupun
tidak oleh kehidupan di sekelilingnya. Seperti kata Nabi saw: “Setiap
orang/manusia terlahir sebagai makhluk dan hamba Allah yang suci dan bersih
dari noda kufur, syirik, dan sebagainya.”
Dari hadits di
atas, kita mampu mencerna bahwa lingkungan memiliki dampak yang luar biasa.
Jika kita bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kita akan kecipratan wanginya. Namun jika kita
bergaul dengan lingkungan pemabuk, maka tidak menutup kemungkinan kelak akan
mencobanya walaupun seteguk.
2.
Istitha’ah,
masyi’ah, dan iradah
Istitha’ah
berarti daya kemampuan, masyi’ah
berarti kehendak, dan iradah berarti
keinginan. Maksudnya bagaimana? Allah memberikan kepada kita sebuah kemampuan
untuk memilih jalan hidup masing-masing sesuai kehendak dan keinginan masing-masing.
Bebasnya manusia
berarti terpulang pada diri sendiri, apakah ingin senang di dunia atau senang
di akherat, atau bahkan ingin senang dunia dan akherat. Sebagaimana Firman
Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 18-19.
”Barang
siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawai), maka kami segerakan baginya di
dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan kami
tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan
terusir. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke
arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.”
Jadi pada
intinya kembali pada kita, apakah mau tunduk atau durhaka kepada Allah. Mengabdi
kepada sang Khaliq atau mengabdi kepada makhluk. Yang mana semua itu ada
konsekuensinya dan dimintai pertanggungjawabannya.
3.
Ikhtiyar
Ikhtiyar
artinya memilih yang terbaik. Maksudnya, sebagai manusia kita memiliki
kebebasan untuk memilih yang terbaik, pihan yang tepat dan baik akibatnya.
Berikut tips
yang saya gunakan untuk menghindari lingkungan yang tidak baik bagi kita:
1.
Jangan mengumbar hal pribadi kita pada orang lain.
2.
Abaikan orang yang memberi pengaruh
buruk pada kita.
3.
Abaikan orang berbicara buruk tentang
kita.
4.
Jangan mudah terpancing emosi.
5.
Pahami karakter orang di sekeliling
kita.
6.
Lebih banyak bergaul dengan orang yang
memberi pengaruh positif.
7.
Dekatkan diri pada Allah swt.
Tulisan ini saya
dedikasikan untuk diri saya sendiri, sebagai pesan dan pengingat jika salah
dalam melangkah maka akan tahu kemana tempat akan kembali.
“Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh, maka
(pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa mengerjakan perbuatan jahat,
maka (dosanya) untuk dirinya sendiri.”
QS. Fushshilat:46
Semoga kita terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif yang ada di sekitar lingkungan kita.
BalasHapusAamiin ya robbal alamin
HapusTerimakasih sudah mengingatkan..smg kita sll bisa menjaga dari pergaulan yg kurang baik.
BalasHapusBergaul di komunitas lagerunal insyaAllah baik. N berdampak positif bgi kita.aamiin
Insha Allah dampak Baik bagi kita semua
Hapus“Manungso mung ngunduh wohing pakarti” apa ini artinya?
BalasHapusManusia akan memetik apa yang sudah diperbuatnya
HapusManusia hanya akan memetik apa yang diperbuatnya. Begitulah penjelasan pak D di WAG legurenal tercinta atas clossing bahasa Jawa ....Manungsa Mung Ngunduh Wohing Pakarti.
BalasHapusIkut menyimak dan meresapi berharap mendapatkan hikmah kebaikan. Aamiin
Aamiin....
HapusPesan mendalam falsafah jawanya. Apa yang kita lakukan, itulah yg akan kembali kepada kita. Positive thinking, positive actions.
BalasHapusInjeh Bu...
HapusBarokallah. Smg bisa memaknai setiap ilmu yg diberikan..trmksh pak.
BalasHapusSama pak. Hanya NASEHAT diri...
HapusMaster... Trimks share ilmunya. Betul sekali menulis secara bebas tanpa tema ditentukan oleh admin. Lebih menyenangkan krn karakter peserta pasti kelihatan... Keren tulisannya
BalasHapusTerimakasih, Bu.Hanya sebagai pengingat diri
HapusLuar biasa, nomor 2 merupakan ilmu baru untuk saya
BalasHapusTerimakasih
Postingan yang luar biasa keren dan bermanfaat. Terima kasih sudah diingatkan.
BalasHapusLuar biasa tulisannya, menyentuh menambah wawasan keislaman saya.
BalasHapus