"Sumpah Pemuda" Bukan Hanya Slogan Saja

 "Beri aku 1.000 orang tua, maka akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."

Sepenggal kalimat di atas bukan lagi menjadi kalimat yang asing bagi kita. Bahkan kalimat motivasi tersebut bertebaran dalam beranda media sosial, twibbon, bahkan status para pemuda yang terkesan merayakan hari sumpah pemuda. Sebuah kalimat yang mampu mencambuk motivasi kaum pemuda untuk menjadi lebih baik.

Lantas, apakah saat ini masih ada pemuda di negeri ini yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi seperti saat berperan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dulu?

Tidak kita pungkiri, perkembangan teknologi dalam era globalisasi digital turut andil mengubah semua peranan pemuda saat ini. Memang tidak semuanya, akan tetapi sebagian besar pemuda salah dalam pemanfaatan kemajuan tekhnologi. Banyak pemuda asik dengan dunia gadget-nya sendiri dibandingkan sibuk membuat sesuatu yang mampu memberikan arti pada negeri.

Terkadang merasa miris manakala para pemuda lebih hafal lagu RNB dibandingkan lagu wajib nasional, lebih lihai berjoged ria dengan aplikasi Tik-Tok dibanding melestarikan tarian daerah, lebih sibuk menghabiskan waktunya dengan game atau gadget dibandingkan berkumpul dan berdiskusi untuk bertukar pikiran.

Lalu, apa yang harus kita lakukan supaya nilai nasionalisme pemuda tidak semakin pudar?

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme kita.

1. Napas Tilas Sejarah.

Mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang menjadi simbol perjuangan bangsa merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan. Dengan napak tilas sejarah, pemuda bisa mengenal lebih dekat bagaimana perjuangan para pemuda dan tokoh-tokoh nasional dalam merebut dan mempertahankan  negeri ini.

2. Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang Menggairahkan.

Mungkin disini menjadi salah satu peran tenaga pendidik. Dengan memberikan pembelajaran kewarganegaraan yang asik dan menggairahkan, tentu diharapkan para pelajar nantinya akan menjadi pemuda yang tumbuh dengan jiwa nasionalisme yang tinggi, berperilaku sesuai dengan budaya bangsa, dan bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.

3. Menggunakan Produk Dalam Negeri

Para pemuda bisa menjadi sasaran dalam penggunaan prouduk-produk dalam negeri, yang merupakan hasil karya lokal. Apalagi, jika dibandingkan dengan produk dari luar, produk dalam negeri juga mampu bersaing dalam kwalitas. Dengan memanfaatkan pemuda sebagai motor dalam mengkampanyekan produk dalam negeri, diharapkan tingkat konsumtif produk lokal akan semakin meningkat dan berkembang pesat.

Demikian merupakan hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pada pemuda. Dengan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda, besar harapan kita jika Pemuda Indonesia menjadi pemuda yang tangguh, kreatif, dan berbudi pekerti yang luhur.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tekhnik Menulis Resume Menjadi Sebuah Buku

Hujan

Menaklukkan kata "lose"